Jumat, 04 September 2015

Alasan merinding setelah kencing


Sensasi merinding saat kencing sering dialami kaum lelaki, terutama setelah agak lama menahan kencing. Beberapa teori bisa menjelaskan mengapa hanya laki-laki yang mengalaminya, salah satunya berhubungan dengan perubahan tekanan darah.


"Sebenarnya tidak ada yang tahu pasti apa yang memicu sensasi merinding tersebut," kata Dr Anish Sheth, ilmuwan yang juga mantan direktur program motilitas gastrointestinal di Yale Medical School, seperti dikutip dari MSNBC

Meski demikian, Dr Sheth mengungkap ada beberapa petunjuk yang bisa dipakai untuk mengungkap misteri di balik fenomena ini. Beberapa petunjuk tersebut menjelaskan mengapa lebih banyak laki-laki yang mengalaminya, serta apa hubungannya dengan naluri untuk mempertahankan diri dari ancaman musuh.
Petunjuk pertama adalah bahwa sensasi ini umumnya terjadi ketika benar-benar sedang kebelet, lalu volume kencing yang dikeluarkan lebih banyak dari biasanya. Sensasi ini menjadi semacam sinyal rasa lega yang terluapkan setelah beberapa lama menahan kencing.
Dr Sheth menduga rasa meninding sangat berhubungan dengan saraf parasimpatis, yang memang berfungsi mengatur hasrat buang air kecil. Saat kebelet, saraf ini memicu peningkatan tekanan darah yang kemudian turun lagi ketika kandung kemih sudah dikosongkan.
Perubahan tekanan darah secara mendadak inilah yang diyakini memicu sensasi merinding. Apalagi sensasi ini lebih banyak dialami laki-laki yang kalau kencing berdiri, mengingat posisi berdiri membuat saraf parasimpatis lebih aktif dibandingkan saat jongkok.
Petunjuk lainnya adalah bahwa fenomena merinding ini lebih sering terjadi saat kencing di toilet umum. Bisa jadi karena di toilet umum harus antre sehingga lebih lama menahan kencing, namun ada juga anggapan bahwa hal ini berhubungan dengan naluri untuk mempertahankan diri.
Saat kencing di toilet pribadi, seorang laki-laki cenderung lebih tenang dan tidak mengalami sensasi yang aneh-aneh. Sensasi merinding lebih sering terjadi ketika kencing di tempat umum, sehingga diyakini sebagai sinyal untuk selalu waspada karena tempat itu tidak aman dan musuh bisa menyerang kapan saja.


Makalah Gempa Bumi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat, sehingga Kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah  ini dalam bentuk maupun isinya yang mungkin sangat sederhana. Makalah ini berisikan tentang Gempa bumi.
Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Tak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dorongan, motivasi, bimbingan, arahan dan saran yang telah diberikan sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik
          Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.
          Makalah ini Kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang Kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu Kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.




Penyusun


DAFTAR ISI

Hal
Kata pengantar ……………………………………………………………
i
Daftar Isi ………………………………………………………………….
ii

BAB I. PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ……………………………………………………………
1
B.     Perumusan Masalah ………………………………………………………
1

BAB II. PEMBAHASAN
A.    Pengertian Gempa Bumi …………………………………………………
2
B.     Tipe-tipe Gempa Bumi ……………………………………………………
2
C.     Patahan ……………………………………………………………………
4
D.    Proses Terjadinya Gempa bumi  …………………………………………
5
E.     Gempa Susulan ……………………………………………………………
6
F.      Dampak Dari Bencana Gempa Bumi ……………………………………
7

BAB III. PENUTUP
A.    Kesimpulan ………………………………………………………………
9
B.     Saran ………………………………………………………………………
9
Daftar Pustaka ………………………………………………………………
10




BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Sampai saat ini bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat mendukung kelangsungan hidup seluruh makhluk, diantara planet-planet anggota tata-surya lainnya. Oleh karenanya pengetahuan mengenai bumi dianggap sangat vital guna kelangsungan hidup penghuninya termasuk manusia.
Di jagat raya ini masih banyak pengetahuan yang belum kita kuasai, termasuk pengetahuan mengenai gempa bumi dan cara memprediksinya. Dari hal ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ruang lingkup ilmu kita masih sangat kecil bila dibandingkan dengan luasnya jagat raya. Ini juga merupakan bukti bahwa Allah Maha Besar, Maha Mengetahui atas segalanya dan kita tidak sepatutnya sombong dengan pengetahuan kita yang sangat sedikit ini.

B.       Rumusan Masalah
Dari uraian diatas, kita ambil rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apa Pengertian Gempa Bumi ?
2.      Apa saja Tipe-tipe Gempa Bumi  ?
3.      Apa yang dimaksud dengan patahan ?
4.      Bagaimana Proses Terjadinya Gempa bumi ?
5.      Apa yang dimaksud dengan gempa susulan ?
6.      Apa dampak dari bencana gempa bumi ?

   

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi yang dialami selama periode waktu. Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala rickter adalah skala yang dilaporkan oleh observatorium seismologi nasional yang diukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. Kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. Gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besarnya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada ke dalaman gempa. Gempa bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya, Gempa bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo. Gempa di Jepang pada tahun 2011 dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.
Gempa bumi tektonik ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruhan bagian bumi.

B.       Tipe-tipe Gempa Bumi
Ada beberapa jenis gempa bumi :
1.      Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempabumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
2.      Gempa bumi tektonik ; Gempabumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu  pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan [tenaga] yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tektonik plate (lempeng tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik.Gempa bumi tektonik memang unik. Peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang khusus dan menyempit, yakni mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang menyusun kerak bumi. Dalam ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis tektonik lempeng merupakan postulat untuk menjelaskan fenomena gempa bumi tektonik yang melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas pertemuan lempeng tektonik. Gempa bumi tumbukan ; Gempa bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi, jenis gempa bumi ini jarang terjadi
3.      Gempa bumi runtuhan ; Gempa bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
4.      Gempa bumi buatan ; Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.

C.      Patahan
Adalah bentukan-bentukan alam di muka bumi sebagai akibat adanya proses pematahan (faulting process) pada lapisan batuan pembentuk kulit bumi (litosfera). Proses pematahan lapisan batuan pembentuk litosfera disebut SESAR.

1.      GRABEN/ SLENK
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1RsXufT3CwZS0_95LJVCn19VqKdVvIEYpSqpVvNja-WTyCepAxk07NdH_kUzesvnTo9HaLxG95GlrpwHGGHrGOC-LE6hCoJ9DhYCNyOdfD1GfdFCiGuMO1vAySzowBCceBkA_ReaoU5_V/s320/download.jpgAdalah patahan dengan arah vertical, dimana posisi daerah tersebut lebih rendah dari daerah sekitarnya,  dikarenakan patahan/ sesar  yang mengalami penurunan.







2.      HORST
Adalah patahan dengan arah vertical, dimana posisi daerah tersebut lebih tinggi dari daerah sekitarnya,  dikarenakan patahan/ sesar yang mengalami kenaikan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlCjY4hVjufACX7yKNzMXD3Uf-MM5NtwI8CQdj-7jlDaKGKKl6lu0wHfMtbcHhRtY82HALEOrsp2eMaUk4YVQFdg_4X7PV8RayKOComd2rQj-GOYeJAss-olJ8tE-kbovirT3jVtt-B3x6/s320/download+(1).jpg






3.      FLEKSUUR
Adalah patahan dengan arah vertical, dimana posisi daerah tersebut mengalami penurunan atau kenaikan sebagian saja.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgz7LKcWsbCTs8_2D7Rb1XS0VOKMwDryf5oCkAk8pUBtYE-_F7b7tuoL2pn9QGmE-TVCWq7WB9GR1V12kgDywA2ItRAYjs_dhSiTnwdgsi_G4Qt-r2oFxXzQIB0noES5qwHJlA3jhjDfHMS/s1600/download+(2).jpg












4.      DEKSTRAL
Adalah patahan dengan arah horizontal, dimana posisi tanah yang ada di depan kita bergeser kearah kanan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_4Rk-SNiCEYmrSveKfVfpRfhlGRQTkU_2w_MxZFWslr13axXH-RewzNIjQJNOvVCrn5t3-CnuJjldYRvS9o5CUYDAD-FZYMqVSGsYNtxXrer_6x-pQps58-JNpktoBU-BkTWd7M0J46V7/s1600/download+(3).jpg

5.      SINISTRAL
Adalah patahan dengan arah horizontal, dimana posisi tanah yang ada di depan kita bergeser kea rah kiri.











https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwDcfr3UH9coKRzH94qqfnTEJTSyrCbr-FBSMzKRCpCD-ObCOKwlX2rrAVRgTaaYItBAfiGZnRp2QmTOpUnrW79ApVdIdpRHbphuDYfZehpx6mWH1GjJu4jSlhiRVyujtpPp4e8V_sk_Z2/s1600/download+(4).jpg
D.     Proses Terjadinya Gempa bumi
Pada sarnya, para ahli membagi proses terjadinya gempa bumi atau asal muasal gempa ke dalam dua kelompok besar yakni:
1.    Teori Pergeseran Sesar
2.    Teori Kekenyalan Elastis atau elastic rebound theory.
Menurut para ahli, gempa yang banyak terjadi disebabkan oleh pergeseran lempengan sepanjang sesar dan terjadi secara tiba-tiba atau dikenal dengan istilah sudden slip. Hal ini terjadi pasa lapisan kerak bumi. Lebih lanjut para ahli berpendapat bahwa penyebab utama bencana gempa bumi prosesnya diawali dengan sebuah gaya pergerakan yang terdapay di titik interior bumi. Gaya ini dikenal juga dengan istilah gaya konveksi mantel. Proses gempa bumi ini dimulai dari gaya konveksi mantel yang kemudian menekan bagian kerak bumi yang dikenal juga dengan nama outer layer. Kerak ini memiliki sifat yang rapuh, dengan demikian saat ia tak lagi bisa menahan gaya konveksi mantel ini maka sebagai akibatnya sesar akan bergeser dan dirasakan manusia sebagai sebuah gempa. Proses gempa bumi yang satu ini masuk ke dalam jenis gempa tektonik. Tentu jika jenis gempanya vulkanik, buatan, tumbukan serta runtuhan, maka prosesnya akan berbeda.
Namun, menurut para ahli, dari semua total gempa yang terjadi di seluruh dunia, jenis gempa tektonik inilah yang mendominasi. Bahkan jenis gempa vulkanik sendiri pun hanya mencapai 7% dari semua total gempa yang terjadi. Proses terjadinya gempa vulkanik dimulai dari pergerakan material yang ada di dalam saluran fluida. Gerakan ini biasanya dirasakan sesaat sebelum sebuah gunung berapi meletus. Untuk jenis gempa buatan yang menggunakan dinamit misalnya, prosesnya terjadi lantaran ada tekanan yang bersumber dari dinamit tersebut. Ledakan dahsyat dari dinamit akan membuat wilayah target terguncang dan terjadilah gempa buatan.
Sementara itu, proses terjadinya gempa bumi tumbukan selalu dimulai dari adanya benda luar angkasa yang berhasil sampai ke permukaan bumi. Benda ini datang dengan kecepatan luar biasa sehingga saat mencapai badan bumi, tekanan akan dirasasakan dalam bentuk gerakan atau getaran. Tingkatannya tergantung penuh pada kekuatan benda luar angkasa tersebut.

E.       Gempa Susulan
 Gempa susulan adalah gempa bumi yang terjadi di wilayah yang sama dengan gempa utama tetapi memiliki magnitudo yang lebih kecil dan muncul dengan pola yang mengikuti hukum Omori. Hukum Omori (diperbaharui dengan Hukum Omori yang dimodifikasi) adalah rumus empiris yang menghitung skala gempa susulan. Omori mempublikasikan hasil penelitiannya pada 1894mengenai gempa susulan, dimana ia menyatakan bahwa frekuensi gempa susulan menurun berdasarkan resiprokal waktu setelah gempa utama terjadi.
Hukum lain yang menggambarkan gempa susulan juga dikenal sebagai Hukum Bath yang mengatakan gempa utama umumnya memiliki gempa susulan yang berkekuatan 1 (rata-rata 1,2) magnitudo lebih kecil dari kekuatan gempa utamanya. Urut-urutan gempa susulan juga umumnya mengikuti skala Guttenberg-Richter.
Gempa susulan sangat berbahaya karena selain tidak bisa diramalkan, dapat berupa sebuah gempat dengan magnitudo besar dan dapat menghancurkan bangunan-bangunan yang rusak dikarenakan gempa utama.
Gempa besar dapat memiliki gempa susulan yang lebih banyak dan lebih kuat dimana kemunculannya dapat bertahan dalam hitungan tahun atau lebih lama. Contohnya dapat dilihat pada New Madrid Seismic Zone dimana gempa susulan masih bermunculan mengikuti hukum Omori setelah gempa utamanya pada 1811/1812.
Getaran gempa dari hiposentrum merambat dan menyebar ke segala arah. Getaran itu berupa gelombang primer dan gelombang sekunder. Dari episentrum, juga terjadi rambatan getaran di permukaan bumi dalam bentuk gelombang panjang. Jadi, gelombang gempa dapat dibedakan atas:
1.         gelombang primer (P): merupakan gelombang longitudinal yang merambat di permukaan bumi dengan kecepatan 4-7 km per detik
2.         gelombang sekunder (S): berupa gelombang transversal yang merambat di permukaan bumi dengan kecepatan 2-6 km per detik
3.         gelombang panjang (L): merupakan gelombang permukaan dengan kecepatan lebih lambat.

F.       Dampak Bencana Gempa Bumi
Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:
1.         Berbagai bangunan roboh.
Peristiwa gempa bumi yang banyak terjadi di berbagai tempat di dunia terutama di Indonesia sangat memberikan dampak bagi masyarakat maupun keadaan alam yang ada. Hal utama yang bisa terjadi saat gempa bumi adalah banyaknya bangunan yang roboh, ini membuat kebanyakan orang menjadi panik bahkan ada yang harus kehilangan anggota keluarganya yang tertimbun runtuhan bangunan. Dalam hal ini akan mempengaruhi psikologis seseorang yang harus kehilangan keluarganya. Pada sektor ekonomi, hampir semua aktifitas perekonomian terutama di perkantoran dan tempat perbelanjaan terhenti apabila terjadi gempa bumi karena orang lebih mengutamakan keselamatan jiwanya, ini akan mengurangi pendapatan di bidang ekonomi. Bahkan di rumah sakit banyak pasien yang harus dikeluarkan dari rumah sakit untuk keselamatannya dan hal ini secara tidak langsung akan mengurangi layanan kesehatan bagi para pasien. Selain itu banyak bangunan bersejarah misalnya candi yang rusak karena gempa bumi, padahal situs-situs ini sangat berharga bagi kelestarian budaya kita.
2.         Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
Dampak yang satu ini akan sangat mempengaruhi dalam sektor perhubungan dan berbagai upaya memberi bantuan serta penyelamatan untuk para korban gempa. Hal ini juga akan berdampak pada kelestarian flora dan fauna di sekitar daerah terjadinya gempa karena banyak pepohonan yang tumbang dan hewan-hewan yang panik banyak yang terjatuh dalam belahan tanah yang ada.
3.         Tanah longsor akibat guncangan.
Tanah longor lebih berdampak pada rusaknya daerah gempa yang bisa mengancam keberadaan manusia maupun flora dan fauna yang ada di sekitarnya. Dengan adanya longsor banyak korban yang meninggal tertimbun tanah longsoran tersebut, pohon tumbang dan banyak hewan yang mati. Ini dapat membuat keadaan sosial di tempat tersebut akan berubah, yang dulunya keluarganya masih utuh kini harus ada yang hilang. Yang dulunya hewan ternak banyak kini tinggal sedikit dan yang dulunya masih banyak pepohonan kini tinggal sedikit karena yang tersisa hanya hamparan tanah saja.
4.         Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
Dengan terjadinya banjir, maka berbagai aspek akan mengalami gangguan bahkan kerusakan. Seperti terendamnya rumah warga, hanyutnya hewan ternak dan yang lebih mengkhawatirkan lagi banjir dapat menimbulkan berbagai penyakit.
5.         Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).
Inilah dampak yang paling membahayakan dari gempa bumi, karena tsunami dapat merusak semua sektor dan unsur yang ada. Dan tsunami juga dapat menambah kerugian yang sudah diakibatkan oleh gempa bumi sebelumnya.

  

BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.    Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik.
2.    Ada beberapa jenis gempa bumi , yaitu : Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ), Gempa bumi tektonik, Gempa bumi runtuhan  dan Gempa bumi buatan
3.    Adalah bentukan-bentukan alam di muka bumi sebagai akibat adanya proses pematahan (faulting process) pada lapisan batuan pembentuk kulit bumi (litosfera). Proses pematahan lapisan batuan pembentuk litosfera disebutSESAR.
4.    Pada sarnya, para ahli membagi proses terjadinya gempa bumi atau asal muasal gempa ke dalam dua kelompok besar yakni: Teori Pergeseran Sesar dan Teori Kekenyalan Elastis atau elastic rebound theory. Menurut para ahli, gempa yang banyak terjadi disebabkan oleh pergeseran lempengan sepanjang sesar dan terjadi secara tiba-tiba atau dikenal dengan istilah sudden slip.

B.       Saran
  Pembaca diharapkan mampu memahami pengertian dari gempa bumi
  Pembaca diharapkan mampu mengetahui proses terjadinya Gempa bumi
  Pembaca diharapkan mampu memahami dampak dari gempa bumi


DAFTAR PUSTAKA


Pengertian Gempa Bumi, http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi, Oktober 2013